Kenapa Ubin Sering Retak – Memiliki lantai keramik yang bersih dan mulus memang impian banyak orang. Namun, seringkali kita menemukan masalah yang cukup mengganggu, yaitu ubin yang retak.
Kenapa ubin sering retak bisa jadi pertanyaan besar, terutama bagi kamu yang baru saja merenovasi rumah. Artikel ini akan membahas penyebab umum serta solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Yuk, simak sampai habis!
Penyebab Kenapa Ubin Sering Retak
Memahami kenapa ubin sering retak adalah langkah pertama untuk mencegah kerusakan lebih parah. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ubin di rumahmu mengalami keretakan.
-
Permukaan Dasar yang Tidak Rata
Salah satu alasan utama ubin bisa retak adalah karena permukaan dasar (lantai) tidak rata. Saat ubin dipasang di atas lantai yang bergelombang, tekanan tidak terdistribusi dengan baik. Akibatnya, seiring waktu, ubin menjadi rentan pecah.
-
Pemasangan yang Kurang Tepat
Selain permukaan lantai, teknik pemasangan juga berperan besar. Jika adukan semen tidak rata atau tidak penuh, akan tercipta rongga di bawah ubin. Nah, ketika ada beban berat di atasnya, ubin akan mudah retak.
-
Pergerakan Struktur Bangunan
Bangunan, seiring waktu, pasti mengalami pergeseran atau penurunan struktur. Ini sangat wajar, tetapi jika sambungan antar ubin terlalu rapat, ubin tidak memiliki ruang untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Akibatnya, retak bisa terjadi.
-
Kualitas Ubin yang Kurang Baik
Jangan remehkan kualitas material! Ubin dengan kualitas rendah biasanya lebih rapuh dan tidak tahan terhadap tekanan atau perubahan suhu. Faktor ini juga memperbesar risiko keretakan.
-
Perubahan Suhu Ekstrem
Jika rumahmu sering mengalami perubahan suhu drastis, ubin bisa mengalami ekspansi dan kontraksi. Jika tidak diantisipasi dengan penggunaan expansion joint, retakan sangat mungkin terjadi.
-
Kurang Perendaman Sebelum Memasang
Sebagian keramik perlu direndam sebelum dipasang. Jika tidak, keramik bisa menyerap terlalu banyak air dari adukan semen saat dipasang, yang bisa menyebabkan retak atau bahkan keramik lepas.
Namun, beberapa keramik modern tidak memerlukan perendaman. Disarankan untuk membaca panduan merek atau berkonsultasi dengan ahli konstruksi sebelum memasangnya.
-
Keramik Tertimpa Benda Tumpul
Jika ada retakan di satu tempat dan hanya melibatkan satu ubin, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh benda tumpul yang mengenai ubin tersebut. Terkadang, Anda akan melihat ubin tersebut memiliki bagian yang pecah akibat benda yang mengenainya.
Sebagai contoh di dapur, di mana seringkali terdapat benda berat seperti kaleng, panci, dan wajan yang terjatuh, keramik sering kali retak/ pecah. Lantai keramik di dekat pintu juga sering mengalami keretakan akibat dampak saat pintu dibuka/ ditutup berulang kali. Secara umum, jenis keretakan seperti ini biasanya ditemukan di dekat pinggiran lantai, bukan di bagian tengahnya.
-
Terlalu Dekat dengan Sumber Panas
Ubin yang terlalu dekat dengan pemanas air atau alat pemanas lainnya bisa sering mengalami perubahan suhu, yang bisa menyebabkan retakan. Jadi, berhati – hatilah dalam mempertimbangkan lantai keramik terlalu dekat dengan sumber panas.
Cara Ampuh Mengatasi Ubin Retak
Setelah tahu kenapa ubin sering retak, tentu kamu penasaran bagaimana solusinya, kan? Tenang, ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki lantai keramik yang retak.
-
Identifikasi Penyebab Retakan
Sebelum memperbaiki, penting untuk mencari tahu dulu kenapa ubin bisa retak. Apakah karena lantai dasarnya bergelombang, beban berat, atau perubahan suhu? Dengan tahu penyebabnya, kamu bisa mencegah kerusakan serupa ke depannya.
-
Bersihkan Area Sekitar Retakan
Sebelum mulai perbaikan, bersihkan area di sekitar ubin yang retak. Hilangkan debu, pasir dan kotoran lainnya agar saat perbaikan nanti, material perekat bisa menempel dengan sempurna.
-
Gunakan Filler atau Epoxy
Kalau retakan kecil, kamu bisa menggunakan epoxy khusus keramik atau tile filler. Caranya:
- Campurkan epoxy sesuai petunjuk.
- Oleskan pada retakan menggunakan spatula kecil.
- Ratakan permukaan epoxy agar sejajar dengan permukaan ubin.
- Tunggu hingga kering, lalu amplas halus agar hasilnya rapi.
Catatan: Epoxy ini cocok untuk retakan halus dan ubin yang masih kuat.
-
Ganti Ubin yang Rusak
Kalau retakan besar atau ubin sudah pecah parah, lebih baik ganti saja. Berikut langkah – langkahnya :
- Gunakan alat seperti pahat kecil dan palu untuk mencungkil ubin retak dengan hati-hati.
- Bersihkan area bekas ubin dari sisa perekat lama.
- Oleskan perekat baru pada bagian dasar lantai.
- Pasang ubin pengganti, tekan perlahan supaya merekat sempurna.
- Isi nat (sambungan antar ubin) dengan grout, lalu bersihkan kelebihannya setelah mengering.
-
Gunakan Expansion Joint
Untuk area lantai luas, jangan lupa pasang expansion joint di beberapa titik. Ini berguna untuk meredam tekanan akibat perubahan suhu atau pergerakan struktur, sehingga ubin tidak gampang retak lagi.
-
Pastikan Permukaan Lantai Rata
Kalau kamu mau menghindari ubin retak di masa depan, pastikan permukaan lantai benar-benar rata sebelum pemasangan. Gunakan semen screed atau bahan perata lantai berkualitas.
-
Gunakan Semen Perekat Berkualitas Tinggi
Pemilihan material sangat penting. Gunakan perekat keramik yang fleksibel dan kuat, supaya ubin bisa “menyesuaikan diri” saat ada sedikit gerakan di struktur bangunan.
-
Panggil Tukang Profesional
Kalau kamu tidak yakin mengerjakannya sendiri atau ingin hasil yang benar-benar rapi dan tahan lama, sebaiknya serahkan ke tukang profesional. Mereka tahu teknik terbaik supaya ubin dipasang dengan kuat dan nat diisi sempurna.
Kesimpulan
Untuk mengatasi ubin retak, kamu bisa menggunakan epoxy untuk retakan kecil atau mengganti ubin untuk kerusakan besar. Pastikan perbaikan dilakukan di atas lantai yang rata dengan material berkualitas supaya hasilnya awet!
Kalau kamu ingin hasil lebih maksimal dan tanpa ribet, gunakan jasa tukang profesional! Klik tombol di bawah ini untuk info lebih lanjut dan konsultasi gratis!